Sudah Pernah Sakit Gondongan, Apakah Bisa Sakit Lagi?

Sudah Pernah Sakit Gondongan, Apakah Bisa Sakit Lagi?
Ilustrasi pemeriksaan pada penderita gondongan. Credits: Freepik

Bagikan :


Gondongan atau dalam bahasa medis disebut parotitis adalah infeksi virus yang menyebabkan pembengkakan pada kelenjar air liur, yang terletak di area rahang belakang dekat dengan telinga. Penyakit ini umumnya menyerang anak-anak, tetapi orang dewasa juga bisa terkena.

Virus paramyxovirus penyebab gondongan, bisa menyebar melalui percikan ludah, batuk, atau bersin dari orang yang terinfeksi. Banyak orang bertanya-tanya, jika sudah pernah terkena gondongan, apakah ada kemungkinan terkena lagi?

 

Apakah Gondongan Bisa Terjadi Lagi?

Secara umum, peluang seseorang yang sudah pernah terkena gondongan untuk sakit lagi sangat kecil. Setelah terinfeksi, tubuh biasanya akan membentuk respons kekebalan dengan memproduksi antibodi yang dapat melawan virus penyebab gondongan.

Antibodi ini berfungsi sebagai perlindungan untuk mencegah infeksi ulang di kemudian hari. Sebagian besar orang yang sembuh dari gondongan memiliki kekebalan seumur hidup, sehingga risiko terinfeksi kembali sangat rendah.

Baca Juga: Gondongan pada Dewasa Lebih Serius, Kenali Gejalanya

Seseorang mungkin dapat mengalami gondongan untuk yang kedua kalinya, meskipun hal ini sangat jarang terjadi. Biasanya, infeksi ulang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh sedang lemah atau virus yang menginfeksi memiliki strain (struktur) yang berbeda dari sebelumnya. 

Meskipun kekebalan terhadap gondongan umumnya cukup kuat untuk bertahan seumur hidup, ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi kekuatan kekebalan ini. Misalnya, kondisi medis seperti HIV atau diabetes dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga meningkatkan risiko terinfeksi ulang. Risiko ini juga bisa meningkat jika sebelumnya tidak mendapatkan imunisasi lengkap.

 

Peran Vaksin MMR Dalam Mencegah Gondongan

Vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella) sangat efektif dalam mencegah gondongan. Vaksin ini memiliki tingkat efektivitas sekitar 78% pada pemberian dosis pertama, dan meningkat menjadi 88% setelah pemberian dosis kedua.

Untuk mendapatkan kekebalan yang optimal, vaksin MMR diberikan dalam dua dosis, yaitu dosis pertama biasanya diberikan pada usia 12-15 bulan, dan dosis kedua pada usia 4-6 tahun.

Baca Juga: Kupas Hoaks Vaksin Bersama dr. Piprim B. Yanuarso, Sp.A (K): Vaksinasi MMR Tidak Menyebabkan Autisme

Vaksin MMR membantu mencegah gondongan melalui beberapa cara berikut:

  • Vaksin MMR mengandung virus hidup yang dilemahkan, yang dapat merangsang sistem kekebalan untuk membentuk antibodi terhadap virus gondongan, campak, dan rubella.
  • Vaksin MMR membantu mencegah penyebaran virus dalam komunitas. Apabila ada banyak orang yang divaksinasi, virus akan kesulitan menemukan inang sehingga dapat mengurangi penyebaran penyakit.
  • Vaksin MMR sangat efektif dalam mengurangi insiden gondongan, khususnya yang terjadi di lingkungan padat seperti sekolah atau kampus.
  • Vaksin MMR dapat mencegah komplikasi serius seperti radang testis, radang ovarium, radang pankreas, dan meningitis.

Secara keseluruhan, vaksin MMR adalah cara yang efektif dalam mengendalikan dan mencegah penyebaran gondongan. Meskipun tidak 100% efektif, vaksinasi tetap merupakan cara terbaik untuk melindungi diri dan masyarakat dari infeksi ini.

 

Memiliki pertanyaan tentang gondongan atau vaksin MMR? Anda bisa berkonsultasi dengan dokter melalui aplikasi Ai Care yang dapat diunduh di App Store atau Play Store.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Senin, 4 November 2024 | 15:15